KALTENGLIMA.COM - Garam himalaya kerap dianggap lebih sehat dibandingkan garam biasa karena kandungan natriumnya yang disebut lebih rendah, sehingga banyak penderita hipertensi memilih menggunakannya dengan harapan tekanan darah tidak mudah meningkat.
Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, mengingatkan bahwa penggunaan garam himalaya tetap harus dibatasi, terutama pada pasien hipertensi.
Ia menjelaskan bahwa meskipun kandungan natrium klorida pada garam himalaya sedikit lebih rendah dibandingkan garam meja, garam jenis ini tetap merupakan garam yang mengandung NaCl dan tetap berpengaruh terhadap tekanan darah.
Baca Juga: Awas! Ini 3 Cara Salah Mengonsumsi Buah yang Bisa Memicu Masalah Pencernaan
Ia menegaskan bahwa selama suatu bahan masih memiliki kandungan NaCl, maka efeknya terhadap hipertensi tidak dapat dihindari.
Menurutnya, yang memicu atau memperburuk hipertensi adalah kandungan natrium klorida itu sendiri, bukan jenis garam yang digunakan.
Penelitian memang menunjukkan bahwa kadar NaCl dalam garam himalaya lebih rendah, tetapi hal tersebut tidak menjadikannya sepenuhnya aman bagi penderita hipertensi.
Baca Juga: Waspadai Morning Surge, Lonjakan Tekanan Darah yang Rentan Terjadi antara Pukul 6–10 Pagi
Garam apa pun bentuknya tetap memiliki komponen utama yang sama dan tetap dapat meningkatkan tekanan darah bila dikonsumsi berlebihan. Karena itu, anggapan bahwa garam himalaya jauh lebih baik dibanding garam biasa tidak sepenuhnya benar.
Dokter Tunggul menekankan pentingnya mengontrol jumlah garam yang dikonsumsi sehari-hari tanpa memandang jenisnya.
Pembatasan asupan garam perlu dilakukan khususnya oleh penderita hipertensi, disertai usaha menjaga berat badan ideal serta rutin berolahraga agar tekanan darah tetap stabil dan terkontrol.
Baca Juga: Seberapa Sering Harus Berolahraga agar Paru-Paru dan Jantung Tetap Prima?
Ia menambahkan bahwa langkah sederhana seperti membatasi konsumsi garam dan mempertahankan gaya hidup sehat dapat membantu mempermudah pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi.
Artikel Terkait
Seberapa Sering Harus Berolahraga agar Paru-Paru dan Jantung Tetap Prima?
Waspadai Morning Surge, Lonjakan Tekanan Darah yang Rentan Terjadi antara Pukul 6–10 Pagi
Awas! Ini 3 Cara Salah Mengonsumsi Buah yang Bisa Memicu Masalah Pencernaan
Garam Himalaya Disebut Lebih Sehat untuk Hipertensi, Benarkah? Ini Kata Ahli