Benarkah Gemuk Turunan Tidak Bisa Kurus? Simak Fakta Penelitian

photo author
- Selasa, 25 November 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi Badan Gemuk (Bruno from Pixabay)
Ilustrasi Badan Gemuk (Bruno from Pixabay)

KALTENGLIMA.COM - Banyak orang merasa putus asa karena tubuh mereka mudah mengalami peningkatan berat badan seperti orang tua atau anggota keluarganya.

Tidak sedikit pula yang berpikir bahwa jika kegemukan berasal dari faktor keturunan, maka upaya menurunkan berat badan melalui diet atau olahraga tidak akan memberikan hasil.

Namun, temuan ilmiah terbaru justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Gen memang memiliki pengaruh besar, tetapi bukan satu-satunya penentu.

Baca Juga: Waspada! Jangan Anggap Sepele, Ini yang Terjadi pada Otak Jika Sering Nonton Video Pendek

Seseorang tetap dapat mencapai tubuh lebih ramping meskipun memiliki riwayat genetik obesitas, selama mereka memahami cara bekerja selaras dengan kondisi tubuh, bukan menentangnya.

Sejumlah penelitian yang dikutip dari Health pada Selasa, 25 November, mengungkapkan bahwa faktor genetik menyumbang sekitar 40–60 persen risiko obesitas.

Kondisi ini membuat sebagian orang lebih mudah merasa lapar, lebih cepat menyimpan lemak, atau memiliki metabolisme yang berjalan lebih lambat.

Baca Juga: Terungkap Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bisa Bikin Depresi

Meski demikian, angka tersebut juga menunjukkan bahwa separuh faktor lainnya masih berada dalam kendali individu.

Pola makan, lingkungan hidup, tingkat aktivitas, dan kemampuan mengelola stres memiliki kontribusi yang sama besar dalam membentuk kondisi tubuh. Karena itu, gen “gemuk” tidak dapat dianggap sebagai putusan akhir.

Obesitas genetik muncul ketika variasi dalam DNA memengaruhi cara tubuh mengatur berat badan. Penelitian mengelompokkan kondisi ini menjadi tiga jenis, yakni monogenik, poligenik, dan sindromik.

Baca Juga: Jarang Disadari Orang Usia Muda, Ini Gejala Stroke yang Tersembunyi

Pada obesitas monogenik, mutasi pada satu gen tertentu bisa mengganggu hormon pengatur rasa kenyang sehingga tubuh kesulitan merespons sinyal kenyang.

Obesitas poligenik adalah jenis yang paling umum, di mana banyak gen kecil bekerja bersama-sama meningkatkan kecenderungan naiknya berat badan.

Sementara itu, obesitas sindromik biasanya disertai dengan kondisi medis lain yang membuat pengelolaan berat badan menjadi lebih rumit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X