Walaupun genetika memberikan dasar awal, faktor lingkungan justru menjadi unsur terbesar dalam menentukan apakah kecenderungan genetik tersebut muncul atau tidak.
Baca Juga: Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda
Istilah lingkungan obesogenik digunakan untuk menggambarkan kondisi yang membuat seseorang lebih mudah makan berlebihan dan kurang bergerak, misalnya keberadaan makanan cepat saji di mana-mana, pekerjaan yang mengharuskan duduk sepanjang hari, atau minimnya tempat untuk aktivitas fisik.
Lingkungan semacam ini dapat memperkuat pengaruh genetik, tetapi ketika seseorang mengubah lingkungannya menjadi lebih sehat, efek positifnya dapat mengurangi dampak gen tersebut.
Rekomendasi dari CDC menunjukkan bahwa individu dengan risiko genetik tinggi tetap dapat menurunkan berat badan melalui perubahan gaya hidup yang tepat.
Baca Juga: Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda
Pola makan yang seimbang, pengaturan porsi, serta aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menormalkan kembali sinyal rasa lapar dan metabolisme tubuh.
Selain itu, tidur yang cukup dan kemampuan mengendalikan stres memiliki peran penting, karena keduanya erat kaitannya dengan hormon yang mengatur nafsu makan.
Dalam kasus tertentu yang lebih kompleks, konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi dapat membantu menentukan langkah tambahan yang diperlukan, termasuk penggunaan obat atau terapi pendukung bila dibutuhkan.
Baca Juga: Urin Berbusa Bisa Jadi Sinyal Gangguan Ginjal, Kapan Perlu Diperiksa?
Memiliki kecenderungan genetik terhadap obesitas tidak berarti seseorang kehilangan harapan untuk mencapai berat badan ideal. Penelitian menegaskan bahwa kondisi ini tetap dapat dicegah dan ditangani, meskipun ada pengaruh dari faktor keturunan.
Kebiasaan dan pilihan yang dilakukan setiap hari menentukan apakah kecenderungan genetik tersebut akan muncul atau tetap tidak aktif.
Banyak orang dengan risiko genetik tinggi berhasil menurunkan berat badan melalui perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, gen memang faktor yang berpengaruh, tetapi bukan penentu mutlak dalam perjalanan kesehatan seseorang.
Baca Juga: Awas! Ini 3 Cara Salah Mengonsumsi Buah yang Bisa Memicu Masalah Pencernaan
Kesimpulannya, kegemukan karena faktor keturunan tetap dapat diatasi. Gen memiliki peran tertentu, tetapi tidak menentukan seluruh perjalanan berat badan Anda.
Artikel Terkait
Apakah Pertumbuhan Tinggi Badan Berhenti di Usia 21? Simak Faktanya
Urin Berbusa Bisa Jadi Sinyal Gangguan Ginjal, Kapan Perlu Diperiksa?
Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda
Jarang Disadari Orang Usia Muda, Ini Gejala Stroke yang Tersembunyi