Dr. Abidemi Otaiku, pemimpin studi, menegaskan bahwa akumulasi stres akibat mimpi buruk yang berulang bisa memberikan dampak signifikan terhadap percepatan penuaan dan kerusakan sel.
Selain itu, mimpi buruk juga mengganggu kualitas tidur dan menghambat proses pemulihan tubuh di malam hari, yang seharusnya menjadi waktu penting untuk regenerasi dan perbaikan sel.
Sebagai langkah pencegahan, penanganan mimpi buruk menjadi penting demi meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Pepaya Baik Dimakan Untuk Sarapan, Simak Alasannya
Peneliti menganjurkan berbagai strategi seperti menghindari konten menakutkan sebelum tidur, menjaga kebersihan tidur (sleep hygiene), membatasi paparan cahaya dari gawai menjelang tidur, serta mengelola stres secara efektif.
Jika diperlukan, konsultasi dengan profesional kesehatan jiwa atau tidur juga dianjurkan guna mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan berkelanjutan.