KALTENGLIMA.COM - Banyak orang cenderung terburu-buru saat makan dan tidak menyadari bahwa cara mengunyah serta kecepatan makan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Berdasarkan informasi dari laman Times of India, disarankan agar makanan dikunyah sebanyak 32 kali sebelum ditelan.
Tujuan dari kebiasaan ini bukan hanya untuk menjaga kekuatan gigi, tetapi juga untuk memastikan enzim pencernaan bekerja secara maksimal sehingga tubuh mampu menyerap nutrisi dengan lebih baik.
Baca Juga: Tak Disangka, 4 Aktivitas Ini Justru Bisa Menyebabkan Kecemasan
Meskipun terdengar seperti nasihat kuno, penelitian modern telah membuktikan bahwa makan secara perlahan dan penuh kesadaran memberikan manfaat nyata bagi kesehatan.
Makan terlalu cepat sering kali membuat seseorang mengonsumsi kalori lebih banyak karena tubuh belum sempat mengirimkan sinyal kenyang.
Hal ini menyebabkan rasa puas yang tidak tercapai meskipun porsi makanan sudah cukup besar.
Baca Juga: Hidung Meler? Coba 5 Cara Ini agar Cepat Reda
Banyak individu yang mengalami kelebihan berat badan melaporkan tidak merasa kenyang setelah makan, dan kebiasaan makan cepat sering kali menjadi penyebabnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kecepatan makan dapat memengaruhi kadar gula darah dan berkontribusi terhadap peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes tipe 2.
Meskipun faktor lain seperti berat badan, genetika, usia, kebiasaan berolahraga, merokok, dan pola makan turut memengaruhi kondisi tersebut, kecepatan makan tetap menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Efek Buruk Mengorek Telinga dengan Cotton Bud yang Perlu Kamu Tahu
Para ahli menemukan bahwa semakin cepat seseorang makan, semakin cepat pula lonjakan kadar gula darah terjadi.
Individu yang makan dengan cepat cenderung mengalami peningkatan tajam kadar gula darah dan memiliki kecenderungan untuk makan secara berlebihan.