KALTENGLIMA.COM - Sarapan dikenal sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, namun tidak sedikit orang yang justru merasa tidak lapar di pagi hari hingga sulit menelan makanan sebelum siang.
Meski tampak sepele, kebiasaan tersebut bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami ketidakseimbangan.
Para ahli gizi menekankan bahwa sarapan yang sehat sebaiknya mengandung protein, karbohidrat, dan lemak baik untuk menjaga kadar gula darah, memberi energi bagi otak dan tubuh, serta mencegah keinginan mengonsumsi makanan manis atau tinggi kalori.
Baca Juga: Basreng Indonesia Ditahan di Taiwan, Ini Fakta tentang Asam Benzoat yang Jadi Penyebabnya
Natalie Burrows, seorang terapis nutrisi, menilai penting untuk memahami alasan mengapa seseorang tidak merasa lapar dalam dua jam pertama setelah bangun tidur.
Ia menjelaskan bahwa banyak orang terbiasa mengganti sarapan dengan secangkir kopi, padahal kebiasaan ini dapat mengganggu sinyal alami rasa lapar.
Kafein memang memberi sensasi energi, tetapi tidak memberikan energi sejati bagi sel-sel tubuh. Sebaliknya, kafein menstimulasi otak dan memicu kelenjar adrenal melepaskan adrenalin, sehingga menimbulkan rasa berenergi semu. Burrows menyarankan agar kopi diminum setelah sarapan agar kadar hormon adrenalin dan kortisol tetap stabil.
Baca Juga: Polisi Perketat Pengamanan Sidang Awal Penembakan Warga Australia di Bali
Sebagian orang melewatkan sarapan dengan harapan dapat menurunkan berat badan, padahal penelitian justru menunjukkan efek sebaliknya.
Studi dari ilmuwan Spanyol mengungkap bahwa sarapan idealnya menyumbang sekitar 20–30 persen dari total kebutuhan kalori harian, yaitu sekitar 500–750 kalori untuk pria dan 400–600 kalori untuk wanita.
Selain berdampak pada tubuh, waktu sarapan juga berpengaruh terhadap kesehatan mental. Penelitian pada Februari lalu menunjukkan bahwa makan sebelum pukul 9 pagi dapat menurunkan risiko depresi secara signifikan, sementara mereka yang sarapan setelah pukul 9 pagi memiliki kemungkinan 28 persen lebih tinggi mengalami gangguan suasana hati atau masalah mental. Tidak sarapan sama sekali bahkan dapat menimbulkan dampak negatif yang serupa.
Baca Juga: Bukan Masukkan Sendok ke Mulut, Ini Pertolongan Pertama Saat Anak Kejang
Ketika seseorang melewatkan sarapan karena merasa lelah atau tidak memiliki waktu, hal itu bisa berhubungan dengan ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur waktu tidur, bangun, dan rasa lapar.
Burrows menyarankan untuk mendapatkan paparan sinar matahari dalam 30 menit setelah bangun tidur serta menjaga rutinitas tidur agar keseimbangan hormon tetap terjaga. Jika merasa mual setelah minum air putih di pagi hari, hal tersebut merupakan tanda bahwa tubuh sedang beralih dari dominasi hormon melatonin yang menyebabkan kantuk ke hormon kortisol yang membuat tubuh terjaga.