KALTENGLIMA.COM - Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) menjadi 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025.
Senada, suku bunga deposit facility juga turun menjadi 5 persen dan suku bunga lending facility merosot menjadi 6,50 persen.
"Rapat Dewan Gubernur pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (15/1).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Ditangkap, Terancam Penjara Seumur Hidup atau Hukuman Mati?
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan alasan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) atau menjadi 5,75 persen di Januari 2025.
Ini adalah penurunan pertama kali sejak 4 bulan terakhir atau September 2024.
Perry menjelaskan penurunan ini sejalan dengan sudah adanya kejelasan dari kebijakan Amerika Serikat (AS) setelah terpilihnya Presiden Donald Trump, serta arah The Federal Reserve (the Fed), khususnya Fed Funds Rate (FFR).
Baca Juga: Samsung Galaxy A55 5G: Spesifikasi Detail Smartphone Terbaru
“Itu yang kemudian mendasarkan kepada kita ada ruang (pangkas BI-Rate) kita manfaatkan, tapi karena kejelasan arah pemerintahan AS setelah terpilihnya Presiden Trump dan juga arah kebijakan FFR. Kami ikuti dari bulan ke bulan, yang dari bulan-bulan sebelumnya uncertainly masih besar, nah bulan ini uncertainly masih ada tapi kami bisa menakar,” kata Perry dalam Konferensi Pers RDG, Rabu 15 Januari 2025.
Perry merinci arah kebijakan defisit fiskal pemerintah AS sudah mulai terlihat, yaitu menjadi sebesar 7,7 persen.
Yang dampaknya sudah terukur terhadap kenaikan US Treasury (UST) dengan tenor 2 tahun maupun 10 tahun.
Baca Juga: Kinerja Pj Bupati Murung Raya Tetap Sesuai dengan Target
Selain itu, kata Perry, kebijakan bank sentral AS terhadap FFR juga sudah terlihat jelas bahwa The Fed diproyeksikan hanya akan memangkas sebesar 25 bps untuk tahun 2025.
“Sekarang kami sudah mulai paham bahwa kemungkinan FFR hanya sekali dipangkas 25 bps itu sudah kami itung. Dua dampak ini juga kami sudah hitung dan dapat memperkirakan dolar indeks,” ungkapnya.
Artikel Terkait
65 Kilogram Sabu Jaringan Fredy Pratama Dimusnahkan Polda Kalsel
Lagu "APT" Masih Masuk Jajaran Lima Besar Billboard Hot 100
Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II Ditutup Hari Ini, Sudah Daftar?
Menteri PANRB Buka Suara ASN Pindah ke IKN Mulai April 2025
Pertemuan Sultan HB X dengan Jokowi Tak Bahas Isu Politik, Benarkah?