Tahapan Migrain yang Perlu Diketahui, Jangan Abaikan Gejalanya!

photo author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 07:05 WIB
Ilustrasi Migrain ( Sakit Kepala Sebelah). (Foto: freepik.com)
Ilustrasi Migrain ( Sakit Kepala Sebelah). (Foto: freepik.com)

KALTENGLIMA.COM - Migrain merupakan jenis sakit kepala yang ditandai dengan rasa nyeri berdenyut, yang umumnya terjadi pada satu sisi kepala.

Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berhari-hari, tergantung pada tingkat keparahannya.

Hingga saat ini, penyebab pasti migrain belum diketahui secara pasti. Namun, menurut Healthline pada Selasa, 25 Maret 2025, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain.

Baca Juga: Populer di Dunia Kecantikan, Botox Bibir Ternyata Punya Risiko Ini

Salah satu faktor utama adalah penurunan kadar serotonin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati dan respons terhadap nyeri.

Selain itu, migrain juga dapat dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, paparan asap rokok, stres, kurang tidur, serta penggunaan obat-obatan tertentu.

Migrain umumnya berkembang dalam empat tahapan yang masing-masing memiliki gejala khas. Memahami tahapan ini dapat membantu penderita mengenali tanda-tanda awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Baca Juga: Napas Terasa Berat dan Pendek? Ini 5 Penyebab yang Perlu Diwaspadai

Tahap pertama disebut tahap prodromal atau peringatan dini. Gejala pada tahap ini biasanya muncul beberapa jam hingga beberapa hari sebelum migrain menyerang.

Beberapa tanda yang umum terjadi antara lain meningkatnya energi secara tiba-tiba, mudah marah, kesulitan berkonsentrasi, peningkatan sensitivitas terhadap bau dan suara, kelelahan, serta sering menguap.

Tahap kedua adalah fase aura, yang dialami oleh sekitar 20 persen penderita migrain. Namun, tidak semua episode migrain disertai dengan tahap ini.

Baca Juga: Jangan Beri Anak Makanan Manis Saat Mudik, Ini Dampak Buruknya

Pada fase ini, penderita sering mengalami gangguan penglihatan, seperti kilatan cahaya atau penglihatan yang kabur. Selain itu, beberapa orang mungkin merasakan sensasi mati rasa atau kesemutan pada wajah, tangan, atau kaki.

Kesulitan berbicara, menulis, serta memahami kata-kata juga dapat terjadi. Dalam beberapa kasus, otot terasa lemah sehingga mempengaruhi koordinasi gerakan tubuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X