KALTENGLIMA.COM - Lansia memiliki risiko tinggi mengalami malnutrisi seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan kesulitan dalam mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
Salah satu faktor utamanya adalah kebutuhan kalori harian mereka yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang lebih muda, meskipun kebutuhan nutrisinya tetap sama atau bahkan lebih tinggi.
Malnutrisi terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, termasuk vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, dan protein.
Baca Juga: Vitamin D3 Disebut Bisa Membantu Diet, Ini Pendapat Dokter Gizi
Kondisi ini dapat menghambat fungsi tubuh, mempengaruhi kemampuan lansia dalam menjalani aktivitas sehari-hari, serta berdampak negatif pada kualitas hidup mereka.
Selain itu, malnutrisi juga dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik dan mental serta meningkatkan risiko penyakit serius.
Pada lansia, malnutrisi dapat ditandai dengan penurunan berat badan atau, sebaliknya, kelebihan berat badan akibat konsumsi kalori yang cukup tetapi kurangnya nutrisi esensial.
Baca Juga: Waspada! Tanda-tanda Tubuh Sudah Kelebihan Kafein
Beberapa faktor yang menyebabkan lansia rentan mengalami kekurangan gizi dapat dikategorikan menjadi faktor fisik, psikologis, sosial, dan praktis. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Nafsu makan yang menurun akibat kondisi kesehatan atau efek samping obat-obatan.
2. Kesulitan mengunyah dan menelan makanan karena masalah gigi atau gangguan motorik pada mulut.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Detoks Tubuh yang Mudah dan Menyehatkan
3. Penurunan kognitif yang memengaruhi kesadaran akan kebutuhan nutrisi.
4. Depresi yang mengurangi keinginan untuk makan.
Artikel Terkait
Benarkah Stres Menyebabkan Asam Lambung Naik? Ini Penjelasannya
Mata Bengkak Mengganggu? Ini Cara Cepat dan Efektif Mengatasinya
Viral di Medsos Pembalut Bekas Dicuci Vs Tidak, Ini Kata Dokter
Manfaat Meminum Air Jahe Hangat Setiap Malam