Leukemia Dominasi Kasus Kanker Anak di Indonesia, IDAI Beberkan Pemicunya

- Tumor Ganas Sel Germinal Gonad: 233 kasus

Hingga saat ini, penyebab pasti kanker pada anak belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor risiko diduga berkontribusi terhadap perkembangannya, salah satunya adalah obesitas yang dapat menyebabkan peradangan kronis (chronic inflammation).

Menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. I Dewa Gede Ugrasena, SpA(K), kelebihan lemak dalam tubuh anak dengan obesitas dapat memicu inflamasi kronis, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan sel abnormal pemicu kanker.

Selain itu, obesitas juga sering dikaitkan dengan gangguan keseimbangan hormon dan metabolisme, yang berpotensi meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.

Baca Juga: Nyeri Bahu Jadi Tanda Adanya Batu Empedu, Kok Bisa?

“Insulin dan insulin growth factor berperan dalam pertumbuhan sel. Jika terjadi gangguan, risiko mutasi dan proliferasi sel yang tidak terkendali akan meningkat, yang berpotensi menyebabkan kanker,” jelas Prof. Ugra dalam sebuah diskusi daring pada Selasa (4/2/2025).

Meski demikian, Prof. Ugra menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hubungan langsung antara obesitas dan kanker pada anak.

Ketua UKK Hemato Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), PhD, juga menekankan perlunya studi nasional untuk memahami lebih dalam kaitan antara status gizi anak dan kejadian kanker. Ia mengusulkan adanya sistem registrasi nasional yang mencatat proporsi kanker berdasarkan status gizi anak, baik normal, kurang gizi, maupun obesitas.

Baca Juga: Posisi Tidur yang Dianjurkan Untuk Penderia Skoliosis

Lebih lanjut, dr. Eddy menjelaskan bahwa profil biologis kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa.

Jika kanker pada orang dewasa sering dipicu oleh pola makan dan faktor lingkungan, kanker pada anak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik serta cenderung muncul secara akut atau mendadak.