Cara Aman Berpuasa bagi Penderita Gangguan Paru, Simak Saran Pakar

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 16:42 WIB
Gangguan Penyakit Pernapasan (res.cloudinary.com)
Gangguan Penyakit Pernapasan (res.cloudinary.com)

 

KALTENGLIMA.COM - Menjalani ibadah puasa selama Ramadan bisa menjadi tantangan bagi penderita penyakit paru dan pernapasan seperti asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronik, emfisema, atau infeksi paru. Namun, dengan langkah yang tepat, mereka tetap dapat menjalankan puasa dengan nyaman dan aman.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, membagikan empat hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Perhatikan Asupan Gizi untuk Kesehatan Paru

Menjaga pola makan seimbang dan hidrasi yang cukup sangat penting bagi penderita penyakit paru. Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk mengonsumsi air dalam jumlah cukup guna mencegah kekentalan lendir di saluran napas. Minuman bersoda dan minuman dengan tambahan zat aditif sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Tak Ingin GERD Kambuh Saat Puasa? Kamu Harus Hindari Makanan Ini Saat Sahur

Makanan yang disarankan untuk berbuka meliputi makanan rendah lemak, mengandung gula alami, serta makanan berbentuk sup, buah, dan kurma.

Sementara saat sahur, disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti nasi merah, roti gandum, atau makanan berbasis whole grain untuk menjaga rasa kenyang lebih lama dan mempertahankan energi sepanjang hari.

2. Tetap Aktif dengan Aktivitas Fisik yang Sesuai

Meskipun energi tubuh terbatas saat berpuasa, tetap bergerak sesuai kemampuan sangat penting untuk menjaga kesehatan paru. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai atau aerobik bertahap dapat membantu memperkuat paru-paru dan menjaga kebugaran tubuh.

Baca Juga: Diperingati 2 Maret, Ini Latar Belakang Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia

3. Atur Pola Konsumsi Obat dengan Benar

Bagi penderita penyakit paru yang perlu mengonsumsi obat, jadwal minum obat harus disesuaikan dengan waktu puasa.

Jika obat harus diminum tiga kali sehari, bisa dijadwalkan saat berbuka, sebelum tidur setelah tarawih, dan saat sahur. Jika hanya dua kali sehari, cukup dikonsumsi saat berbuka dan sahur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X