Beberapa Infeksi Jamur Kebal terhadap Obat, WHO Ungkap Temuannya

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 09:35 WIB
Ilustrasi WHO. (The Lancet)
Ilustrasi WHO. (The Lancet)

KALTENGLIMA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius bahwa sejumlah infeksi jamur kini mulai kebal terhadap obat-obatan yang selama ini digunakan sebagai pengobatan.

Kondisi ini meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit berat, penyebaran infeksi yang meluas, bahkan risiko kematian yang signifikan.

Beberapa jenis infeksi jamur yang dulunya dianggap ringan, seperti jamur pada kuku kaki maupun infeksi jamur vagina, kini tidak selalu merespons pengobatan secara efektif.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini Tanda-Tanda Buta Warna pada Anak

WHO menyoroti bahwa infeksi Candida, penyebab sariawan pada mulut dan vagina, menunjukkan peningkatan resistensi terhadap obat antijamur, sehingga menjadi perhatian kesehatan masyarakat yang semakin besar.

WHO juga telah menetapkan infeksi jamur dalam kategori “prioritas kritis” karena tingkat kematiannya bisa mencapai 88 persen.

Fakta ini menambah kekhawatiran karena infeksi jamur dapat menular dari satu orang ke orang lain, misalnya melalui sentuhan langsung dengan penderita atau penggunaan barang pribadi bersama, seperti pakaian.

Baca Juga: Studi Ungkap Kebiasaan Tidur yang Bisa Mempercepat Kerusakan Otak

Profesor biokimia Gerry Wright menjelaskan bahwa beberapa jenis jamur bisa menyebabkan infeksi serius seperti pneumonia jamur dan bahkan menjalar ke sistem saraf pusat, termasuk sumsum tulang belakang dan otak.

Hal ini menegaskan bahwa laporan WHO bukan hanya bersifat peringatan, tetapi sudah menjadi isu kesehatan global yang sangat penting.

Mengingat ancaman ini, masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, terutama memperkuat daya tahan tubuh. Individu dengan sistem imun yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi jamur.

Baca Juga: Hidrasi yang Tepat Saat Berkendara Jauh, Perlukah Mengonsumsi Isotonik?

Para dokter juga mengimbau agar pasien menyelesaikan seluruh dosis pengobatan antijamur yang diresepkan.

Selain itu, obat antijamur yang tidak lagi digunakan harus dibuang dengan benar untuk mencegah penyebaran jamur di lingkungan, yang bisa berkontribusi pada peningkatan resistensi mikroba terhadap obat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X