Studi Ungkap Kebiasaan Tidur yang Bisa Mempercepat Kerusakan Otak

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 07:36 WIB
ilustrasi tidur (Vino Febryanto)
ilustrasi tidur (Vino Febryanto)

 



KALTENGLIMA.COM -
Sebuah studi baru mengungkap bahwa kebiasaan tidur yang buruk dapat mempercepat kerusakan otak dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Kurangnya tidur nyenyak dan waktu tidur yang tidak mencukupi dapat memicu penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perubahan perilaku.

Gawon Cho, penulis utama studi sekaligus rekanan pascadoktoral di Yale School of Medicine, menjelaskan bahwa bagian otak yang disebut daerah parietal inferior mengalami penyusutan pada individu dengan durasi tidur yang sedikit dan fase tidur REM yang tidak memadai.

Baca Juga: Hidrasi yang Tepat Saat Berkendara Jauh, Perlukah Mengonsumsi Isotonik?

Area otak ini berperan dalam memproses informasi sensorik, termasuk persepsi ruang dan gerakan, sehingga penyusutannya dapat menandakan tahap awal neurodegenerasi.

REM (Rapid Eye Movement) adalah fase tidur terdalam yang berperan dalam pemrosesan emosi, penguatan ingatan, dan pembelajaran.

Dalam fase ini, pernapasan menjadi lebih cepat, mata bergerak cepat, aktivitas otak meningkat, dan tekanan darah naik.

Baca Juga: Cara Menggunakan Pepaya untuk Menjaga Kesehatan Kulit dan Manfaatnya

Ahli saraf preventif Dr. Richard Issacson mendukung temuan ini, menyebut bahwa tidur yang lebih nyenyak berkorelasi dengan fungsi kognitif yang lebih baik dan volume otak yang lebih besar.

Selama tidur nyenyak, otak membuang racun, sel-sel mati, serta memperbaiki dan memulihkan tubuh. Oleh karena itu, mendapatkan tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.

Orang dewasa umumnya membutuhkan 7–8 jam tidur per malam, dengan 20–25 persen di antaranya dalam fase tidur nyenyak dan REM.

Baca Juga: Kelelahan Berlebihan Bisa Jadi Indikator Kanker, Waspadai Tanda-Tandanya

Namun, lebih dari sepertiga orang dewasa di AS mengalami kurang tidur, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Seiring bertambahnya usia, waktu yang dihabiskan dalam tidur nyenyak dan REM semakin berkurang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X