Namun, ia mencatat bahwa sulit untuk membuktikan hubungan sebab akibat antara kurang tidur dan demensia, mengingat penuaan itu sendiri meningkatkan risiko demensia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas tidur.
Para ahli sepakat bahwa meningkatkan kualitas tidur dapat membantu mencegah penurunan fungsi otak. Tidur sekitar tujuh jam setiap malam memberikan kesempatan bagi otak untuk menjalani siklus tidur yang cukup.
Selain itu, memiliki jadwal tidur yang konsisten dan melibatkan otak dalam aktivitas yang merangsang, seperti belajar keterampilan baru, dapat meningkatkan kualitas tidur gelombang lambat.
Baca Juga: Diabetes Tipe 5 Kini Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Dapat Ancam Generasi Muda
Olahraga juga berperan penting dalam meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung pembersihan glimfatik.
Dr. Nedergaard menambahkan bahwa mengelola stres juga dapat mempercepat proses tersebut.
Menyisihkan waktu tidur yang cukup untuk otak dapat memastikan ia menjalani tahap tidur yang lebih dalam dan efektif, memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak jangka panjang.
Artikel Terkait
Risiko Kanker Kolorektal Bisa Turun Drastis Berkat Vitamin D, Ini Hasil Studinya
Selain Gula, Pola Makan Ini Juga Bisa Sebabkan Diabetes
5 Resep Jus untuk Diet yang Menyegarkan Pagi Anda
Diabetes Tipe 5 Kini Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Dapat Ancam Generasi Muda