KALTENGLIMA.COM - Kebiasaan duduk dalam waktu lama kini dianggap sebagai ancaman kesehatan baru yang setara bahayanya dengan merokok.
Meski terdengar mengejutkan, gaya hidup yang minim gerakan, atau disebut sedentari, memang telah terbukti berkaitan erat dengan risiko meningkatnya berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan gangguan jantung.
Namun kabar baiknya, ada cara sederhana untuk mengurangi dampak buruk ini tanpa perlu melakukan perubahan ekstrem dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Varian LF.7 dan NB.1.8 Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus COVID di Singapura, Ini Gejalanya
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care dan dikutip dari Times of India memperkenalkan metode duduk-berjalan 2/20 sebagai solusi praktis.
Teknik ini mengajak siapa saja yang terbiasa duduk dalam waktu lama untuk berdiri atau berjalan ringan selama dua menit setiap 20 hingga 30 menit duduk.
Aktivitas singkat ini bisa dilakukan di dalam ruangan, seperti berjalan ke dapur, toilet, atau hanya sekadar meregangkan tubuh di tempat.
Baca Juga: Perubahan pada Mata yang Jadi Tanda Kolesterol Tinggi
Tujuan utamanya adalah memutus pola duduk berkepanjangan yang memperlambat metabolisme dan merusak kontrol gula darah.
Penelitian menemukan bahwa individu yang duduk selama delapan jam penuh menunjukkan peningkatan tajam pada kadar gula darah dan insulin setelah makan.
Namun saat mereka menyelingi duduk dengan aktivitas ringan dua menit setiap setengah jam, terjadi penurunan signifikan—gula darah turun hingga 30 persen dan kadar insulin menurun sekitar 26 persen.
Baca Juga: Joe Biden Alami Gejala Kanker Prostat, Kenali Tanda-tandanya
Artikel Terkait
Efek Negatif Kebiasaan Tidur Berlebihan bagi Kesehatan Otak
Daftar Makanan dan Minuman yang Dapat Merusak Ginjal Secara Bertahap, Kurangi Konsumsinya
Perawat Ini Mengungkapkan 5 Penyesalan Terbesar yang Dirasakan Orang Menjelang Akhir Hidup Mereka
COVID-19 di Singapura Meningkat Akibat Varian Baru, Banyak Penduduk Mengeluh Tentang Gejala Ini