KALTENGLIMA.COM - Kementerian Kesehatan memberikan panduan pencegahan serangan panas atau heat stroke bagi jamaah haji, khususnya saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), mengingat cuaca ekstrem dan tingginya kepadatan massa di lokasi tersebut.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa haji merupakan ibadah yang menuntut energi besar karena dilakukan di tengah suhu tinggi dan kerumunan besar.
Serangan panas merupakan kondisi darurat yang bisa merusak organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan otot, serta berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 di India Melonjak Tajam, Meningkat 1.200 Persen dalam Waktu Singkat
Gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit panas dan kemerahan (kadang kering atau lembap), sakit kepala berdenyut, pusing, kebingungan, mual, muntah, denyut nadi yang cepat dan kuat, hilang kesadaran, serta kejang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, jamaah dianjurkan menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih atau air zamzam setidaknya dua liter per hari dan rutin mengonsumsi oralit untuk mencegah dehidrasi.
Jamaah juga diimbau membawa botol minum pribadi yang bisa diisi ulang dan menghindari minuman berkafein atau tinggi gula seperti soda, kopi, dan teh manis karena bisa mempercepat dehidrasi.
Baca Juga: 6 Tips Minum yang Benar Saat Berolahraga, Jangan Sampai Berlebihan!
Selain itu, pelindung dari paparan sinar matahari seperti topi lebar, payung, handuk basah, atau kanebo sangat disarankan.
Jamaah sebaiknya menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari, terutama pada pukul 10.00 hingga 16.00, dan selalu mencari tempat berteduh jika memungkinkan.
Istirahat yang cukup, menjaga pola makan dengan nutrisi seimbang, serta konsumsi obat bagi yang memiliki penyakit komorbid juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan.
Baca Juga: Waspadai Gejala Cacar pada Lansia untuk Deteksi dan Pencegahan Lebih Awal
Kementerian juga menyarankan penggunaan alat sederhana seperti semprotan air dingin atau air zamzam, serta kipas angin portabel atau manual untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan meningkatkan sirkulasi udara.
Artikel Terkait
Waspada! Serangan Jantung Rentan Terjadi saat Liburan, Dokter Wanti-wanti Hal Ini
Anjuran Kemlu RI Usai COVID-19 Varian XEC Ngegas di Thailand
Jangan Lupakan Kebahagiaan, Liburan Tanpa Keceriaan Berisiko Penyakit Jantung Koroner
Waspadai Gejala Cacar pada Lansia untuk Deteksi dan Pencegahan Lebih Awal