KALTENGLIMA.COM - Menjaga keseimbangan gizi tidak hanya penting untuk kesehatan tubuh, tetapi juga berperan besar dalam mendukung fungsi otak dan mencegah penurunan kognitif seperti demensia.
Demensia merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan penurunan kemampuan otak secara drastis hingga mengganggu aktivitas harian, meliputi gangguan memori, kesulitan berbicara, menurunnya logika berpikir, serta kendala dalam mengontrol emosi dan perilaku.
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan kondisi ini, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan nutrisi tertentu dapat membantu menurunkan risiko terjadinya demensia.
Baca Juga: Hati-Hati Memberi Probiotik pada Anak, Begini Kata Dokter
Salah satunya adalah studi dari Universitas Columbia terhadap lebih dari 6.000 orang dalam program Health and Retirement Study di Amerika Serikat, yang mengidentifikasi lima jenis zat gizi yang berkaitan erat dengan penurunan risiko demensia, yakni isorhamnetin (sejenis flavonol), mangan, serat pangan, beta tokoferol, dan beta tokotrienol yang merupakan bentuk vitamin E.
Isorhamnetin banyak ditemukan pada buah dan sayur seperti apel, pir, ceri, anggur hijau, serta kacang almond dan biji bunga matahari, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel otak dari kerusakan.
Mangan berperan penting dalam metabolisme tubuh dan sistem kekebalan, dengan sumber utama dari sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: Anak Gemar Makanan Manis? Ini Risiko Gula Berlebih terhadap Tumbuh Kembangnya
Vitamin E, baik tokoferol maupun tokotrienol, membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan ditemukan pada bayam, brokoli, bibit gandum, kacang-kacangan, dan minyak nabati.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, disarankan melakukan penyesuaian pola makan, misalnya mengganti camilan manis dengan buah beri atau segenggam kacang.
Selain memperhatikan asupan gizi, faktor lain seperti tidur yang cukup, mengelola stres, dan aktif bergerak secara rutin juga sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan daya pikir seiring bertambahnya usia.
Artikel Terkait
Teknik Berjalan ala Jepang yang Membuat Pikiran Segar, Hanya Butuh 30 Menit!
Terungkap! Ternyata Sering Menggunakan ChatGPT Dapat Membuat Otak Menjadi Lambat
Rahasia Awet Muda: Minuman Ini Bisa Bikin Wajah Lebih Segar dalam 30 Hari
Hati-hati! Logam Berat dalam Air Minum Berisiko Picu Gangguan Ginjal
Anak Gemar Makanan Manis? Ini Risiko Gula Berlebih terhadap Tumbuh Kembangnya