Kapan Sebaiknya Sarapan dan Makan Malam untuk Mengurangi Lemak Perut?

photo author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 20:01 WIB
Ilustrasi lemak dalam tubuh (Foto By Pexels)
Ilustrasi lemak dalam tubuh (Foto By Pexels)

KALTENGLIMA.COM - Setelah menikmati liburan dengan berbagai hidangan lezat dan manis, banyak orang mulai merasakan kenaikan berat badan.

Untuk mengatasi hal ini, khususnya dalam mengurangi lemak perut, pengaturan waktu makan ternyata menjadi strategi yang sangat efektif, bahkan bisa lebih penting dibanding sekadar mengurangi asupan kalori.

Penelitian terbaru dari Spanyol menunjukkan bahwa waktu makan, terutama saat sarapan dan makan malam, berperan penting dalam membakar lemak tubuh, khususnya lemak yang menumpuk di area perut.

Baca Juga: Rekomendasi Camilan Bergizi agar Otak Tetap Sehat dan Fokus

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine ini dilakukan oleh ilmuwan dari University of Granada dan University of Navarra, dengan fokus pada metode intermittent fasting atau puasa intermiten.

Penelitian tersebut melibatkan 197 partisipan berusia 30 hingga 60 tahun yang dibagi ke dalam beberapa kelompok dan dipantau selama 12 minggu.

Salah satu kelompok menjalani puasa pagi dengan pola makan terbatas antara pukul 09.00 hingga 17.00.

Baca Juga: Filler Tidak Lagi Populer, Semakin Banyak yang Khawatir dengan Perawatan Ini

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok ini mengalami penurunan paling besar pada lemak subkutan, yaitu lemak yang terletak tepat di bawah kulit perut.

Menurut Prof. Jonatan Ruiz dari Fakultas Ilmu Olahraga University of Granada, menyelesaikan makan sebelum pukul 5 sore bisa menjadi cara praktis dan efektif untuk menurunkan berat badan serta mengurangi lemak perut, terutama setelah masa makan berlebihan seperti saat perayaan Natal.

Kebiasaan makan di waktu yang tidak teratur, misalnya makan larut malam, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh yang berfungsi sebagai jam biologis dan mengatur metabolisme.

Baca Juga: BPOM Menanggapi Viral Menu Makanan Sehat Gratis di Tangsel yang Menjadi Camilan dan Bahan Baku

Ketidakteraturan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung. Para peneliti juga menemukan bahwa metode time-restricted eating, yaitu membatasi waktu makan dalam jangka waktu tertentu, memberikan manfaat metabolik yang signifikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X