KALTENGLIMA.COM - Banyak orang memulai hari dengan minum teh atau kopi untuk menambah semangat sebelum beraktivitas.
Kebiasaan ini memang memberikan rasa nyaman dan energi, namun konsumsi teh atau kopi pada waktu yang tidak tepat justru dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.
Berdasarkan keterangan dari Indian Council of Medical Research (ICMR), teh dan kopi mengandung kafein, yakni zat yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan menimbulkan efek ketergantungan.
Baca Juga: Waspada, Mengonsumsi Madu Berlebihan Bisa Picu 5 Dampak Buruk bagi Tubuh
Batas konsumsi kafein yang disarankan adalah tidak lebih dari 300 miligram per hari.
Sebagai perbandingan, satu cangkir kopi seduh berisi sekitar 80 hingga 120 mg kafein, kopi instan mengandung sekitar 50 hingga 65 mg, sedangkan teh mengandung 30 hingga 65 mg kafein per cangkir.
Melalui unggahan media sosialnya, ahli pengobatan Ayurveda Dr. Dixa Bhavsar Savaliya membagikan waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk mengonsumsi teh atau kopi.
Baca Juga: Jangan Salah, Melamun Justru Bermanfaat bagi Kesehatan Otak
Pertama, saat pagi hari dalam kondisi perut kosong karena dapat mengganggu keseimbangan hormon kortisol yang bertugas mengatur stres, sehingga menyebabkan kecemasan dan ketidakstabilan suasana hati.
Kedua, sebaiknya tidak meminum teh atau kopi bersamaan dengan makanan atau segera setelah makan karena kandungan asam di dalamnya dapat mengganggu pencernaan dan menghambat penyerapan nutrisi, terutama zat besi.
Dr. Savaliya menyarankan untuk memberi jeda setidaknya satu jam sebelum atau sesudah makan untuk minum teh atau kopi.
Baca Juga: 5 Tanda 'Tersembunyi' Gagal Ginjal yang Sering Tak Dikenali
Ketiga, minum kafein setelah pukul empat sore perlu dihindari karena bisa mengacaukan kualitas tidur.
Artikel Terkait
Jangan Tergiur Produk Pemutih Kulit, Waspadai Efek Steroid di Dalamnya
Sebaiknya Hindari Mengonsumsi Kopi pada 4 Waktu Ini, Bisa Berpengaruh pada Kesehatan
5 Tanda 'Tersembunyi' Gagal Ginjal yang Sering Tak Dikenali
Orang Humoris Justru Cenderung Stres dan Depresi, Benarkah?