KALTENGLIMA.COM - Antibiotik adalah kelompok obat yang berfungsi untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri.
Dalam penggunaannya, antibiotik harus dikonsumsi sesuai dengan resep dan petunjuk dokter serta wajib dihabiskan meskipun gejala penyakit sudah mereda.
Hal ini penting karena antibiotik bekerja dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, bukan melawan virus.
Baca Juga: Keracunan Makanan di Garut: 194 Siswa Terdampak, 115 Orang Usai Hadiri Hajatan
Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit seperti infeksi saluran kemih, sinusitis, infeksi telinga, disentri, pneumonia, hingga sepsis.
Karena mekanisme kerja antibiotik menargetkan bakteri, penggunaannya tidak efektif terhadap virus yang tidak memiliki struktur seluler layaknya bakteri.
Oleh sebab itu, dokter selalu menekankan agar pasien menghabiskan antibiotik sesuai durasi yang ditentukan.
Baca Juga: Dilakukan Sebelum Tidur, 5 Olahraga Simpel Ini Dapat Kecilkan Perut Buncit
Menurut pakar farmasi klinis, Katherine Wang, mengonsumsi antibiotik hingga habis sangat penting agar semua bakteri penyebab infeksi benar-benar hilang dari tubuh.
Jika obat dihentikan lebih cepat, bakteri yang tersisa bisa berkembang biak kembali, memicu infeksi baru, bahkan berpotensi menjadi kebal atau resisten terhadap antibiotik.
Kondisi ini berbahaya karena semakin banyak bakteri yang resisten, semakin terbatas pula pilihan antibiotik yang bisa digunakan, sehingga infeksi menjadi lebih sulit, bahkan terkadang mustahil, untuk diobati.
Baca Juga: Tak Kaleng-Kaleng, Ini 4 Manfaat Minum Air Kelapa Tiap Hari Bagi Kesehatan
Untuk mencegah resistensi dan memastikan efektivitas terapi, ada beberapa aturan penting dalam mengonsumsi antibiotik.
Pertama, hindari meminumnya bersamaan dengan alkohol karena dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, nyeri perut, sakit kepala, jantung berdebar, hingga nyeri dada, sekaligus menurunkan efektivitas obat.
Kedua, minumlah antibiotik sesuai jadwal yang ditentukan dokter, misalnya setiap delapan jam untuk aturan tiga kali sehari, atau setiap dua belas jam untuk aturan dua kali sehari.
Artikel Terkait
Kapan Seseorang Disebut Alami Hipotensi? Ini Dampak yang Perlu Diwaspadai
Minum Teh Manis Lebih Aman, Ini Jumlah Gula Cair yang Disarankan
Lakukan 3 Kebiasaan Ini Sebelum Makan Siang untuk Bantu Diet Lebih Cepat
Efek Negatif Tidur dengan Lampu Terang untuk Tubuh