Baca Juga: Seblak Makanan Asal Indonesia Mendadak Viral di Thailand
Beberapa makanan tinggi kalium, termasuk kentang dan ubi jalar, bisa direndam atau dimasak dengan cara tertentu untuk menurunkan kadar kaliumnya.
Beberapa penelitian menunjukkan, merebus kentang dapat secara signifikan mengurangi kandungan kalium, terutama jika direbus mulai dari air dingin. Merendam kentang dalam air selama 5-10 menit juga dapat menurunkan kadar kalium hingga sekitar 20 persen.
Metode ini dikenal sebagai pelindihan kalium (potassium leaching) atau metode double-cook.
Baca Juga: Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Penipuan, Wagub Babel Akhirnya Buka Suara
Meski begitu, penting diingat bahwa cara ini tidak menghilangkan kalium sepenuhnya. Kentang yang dimasak dengan metode double-cook tetap mengandung cukup banyak kalium, sehingga pengendalian porsi tetap sangat diperlukan untuk menjaga kadar kalium tetap seimbang.
3. Tomat
Tomat termasuk tinggi kalium sehingga sering kali tidak sesuai dengan pedoman diet untuk pengidap penyakit ginjal.
Tomat bisa disajikan mentah, direbus, atau diolah menjadi saus. Namun, 1 cangkir (245 g) saus tomat dapat mengandung sekitar 728 mg kalium.
Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi, Gubernur Kalteng Buka Pelatihan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih
Meskipun tomat sangat umum digunakan dalam berbagai hidangan, sebenarnya ada beberapa bahan pengganti yang bisa dipilih.
Alternatif dengan kandungan kalium lebih rendah bergantung pada selera masing-masing. Salah satu pilihan yang lezat adalah mengganti saus tomat dengan saus paprika merah panggang, yang memiliki rasa enak sekaligus kadar kalium lebih rendah per porsi.
Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi karena sayuran tersebut juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi. Pada individu yang sensitif, oksalat dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal dapat semakin merusak jaringan ginjal dan menurunkan fungsi ginjal.
Baca Juga: Siap Meluncur di Indonesia, Catat Tanggal Rilis realme 15 Series 5G
Artikel Terkait
Lebih Dianjurkan Makan Sebelum atau Sesudah Berolahraga?
Jangan Hanya Andalkan Timbangan, Begini Bedanya Obesitas dan Berat Badan Berlebih
Amankah Konsumsi Ayam Setiap Hari? Simak Penjelasan Ahli
Sampaikan Pendapat Akhir Terhadap Raperda Perubahan APBD 2025, F-PKB Soroti Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan
Kapolres Serang Lakukan Mediasi Soal Kasus Penganiayaan Senior ke Junior di Pondok Pesantren