Mengetahui 'Memetic Violence', Disinggung Densus 88 Terkait Ledakan SMAN 72 Jakarta

photo author
- Rabu, 12 November 2025 | 07:19 WIB
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana (kanan). (Eka Putra/Harianterbit.com)
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana (kanan). (Eka Putra/Harianterbit.com)

 

KALTENGLIMA.COM - Aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta dipastikan tak terkait aktivitas terorisme. Densus 88 Antiteror mengaitkannya dengan fenomena 'memetic violence daring'.

Hal tersebut disampaikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Dalam penjelasannya, Mayndra juga menyinggung sejumlah nama tokoh dan ideologi yang ditulis oleh pelaku di permukaan airsoft gun. Namun demikian, pelaku Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) ini disebutnya tak memiliki kaitan dengan jaringan apapun.

Baca Juga: Piala Dunia U-17: Indonesia Dipastikan Angkat Koper Usai Uganda Kalahkan Prancis

"Yang bersangkutan hanya melakukan copycat, atau peniruan saja, karena itu sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan," jelasnya.

Disebutkan, ada 6 nama tokoh yang tertulis di senjata mainan milik ABH pelaku, yakni:

  • Alexandre Bissonnete, pelaku penembakan di Quebec City pada 29 Januari 2017
  • Luca Traini pelaku penembakan enam migran asal Afrika di Kota Macerata pada Februari 2018
  • Brenton Harrison Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.
  • Eric Harris pelaku penembakan di SMA Columbine
  • Dylan Klebold pelaku penembakan di SMA Columbine
  • Dylann Roof, pelaku penembakan di salah satu gereja di Amerika Serikat.

Baca Juga: Kejari dan Pemkab Barito Utara Teken Kesepakatan Bersama Perkuat Sinergi

Berdasarkan hasil analisis, Densus 88 menyimpulkan kejadian di SMAN 72 belum termasuk ke dalam tindak pidana terorisme.

"Jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum, jadi kalau di komunitas kekerasan ini ada istilah memetic violence daring," kata Mayndra.

Psikolog dan grafolog Joice Manurung menjelaskan, perilaku kekerasan yang dilatarbelakangi keinginan meniru sosok lain dikenal dengan istilah 'Mimetic Violence'. Kerapkali, pelaku bahkan tak kenal atau tidak punya kepentingan dengan objek perilaku agresifnya.

Baca Juga: Deretan Makanan yang Terbukti Bantu Tingkatkan Daya Ingat

"Mimetic violance merupakan kekerasan yg dihasilkan oleh keinginan mengimitasi agresi dari sosok yg diidolakan terhadap objek tertentu," terang Joice.

"Kalau dalam bidang seni, istilahnya mimesis," lanjutnya, menjelaskan asal kata mimetik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X