KALTENGLIMA.COM - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang muncul akibat penumpukan kadar asam urat berlebih dalam darah.
Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri hebat, pembengkakan, serta kemerahan pada sendi, terutama di bagian jempol kaki.
Selama ini, asam urat sering dikaitkan dengan pola makan tinggi purin, fruktosa, dan lemak jenuh yang banyak ditemukan dalam jeroan, daging merah, serta makanan laut.
Baca Juga: Ahli Sebut Konsumsi Kopi Bantu Cegah Gangguan Irama Jantung
Namun, penelitian menunjukkan bahwa selain pola makan, faktor keturunan juga berperan penting dalam munculnya penyakit ini.
Berdasarkan laporan dari Summit Rheumatology pada Selasa, 11 November 2025, hubungan antara asam urat dan faktor genetik telah diteliti sejak abad ke-17.
Penelitian modern kini berhasil menemukan beberapa gen yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita asam urat, di antaranya gen ABCG2 dan SLC2A9.
Baca Juga: Di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Kemenkes Imbaukan Hal Ini
Kedua gen ini berfungsi dalam mengatur proses pembuangan kelebihan asam urat melalui ginjal. Jika seseorang mewarisi gen yang menyebabkan proses pengeluaran asam urat berjalan lebih lambat, maka penumpukan asam urat dalam darah akan lebih mudah terjadi.
Hal ini menjelaskan bahwa meskipun seseorang jarang mengonsumsi makanan tinggi purin, risiko terkena asam urat tetap ada apabila memiliki faktor genetik tersebut.
Kepala Departemen Reumatologi di Summit, Panico, menyatakan bahwa seseorang yang memiliki orang tua dengan riwayat asam urat kemungkinan besar juga membawa gen serupa, dan hal ini bukan kesalahan pribadi melainkan faktor biologis bawaan.
Baca Juga: Mengetahui 'Memetic Violence', Disinggung Densus 88 Terkait Ledakan SMAN 72 Jakarta
Meskipun genetik berperan dalam memengaruhi risiko penyakit ini, pola hidup tetap menjadi faktor yang dapat memperburuk atau memicu munculnya asam urat.
Kelebihan berat badan, konsumsi makanan tinggi purin, serta minum alkohol secara berlebihan terbukti meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Lemak berlebih, terutama di area perut, juga dapat memicu peradangan yang memperparah gejala. Oleh sebab itu, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola makan seimbang menjadi langkah penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Artikel Terkait
Hati-Hati! Lima Kebiasaan Pagi Ini Diam-Diam Bisa Bikin Ginjal Rusak
Jangan Anggap Remeh! Anak Muda Juga Berisiko Kena Kanker Usus, Ini Gejalanya
Deretan Makanan yang Terbukti Bantu Tingkatkan Daya Ingat
Mengetahui 'Memetic Violence', Disinggung Densus 88 Terkait Ledakan SMAN 72 Jakarta