Fakta di Balik Minuman Kemasan dan Risiko Kerusakan Ginjal

KALTENGLIMA.COM - Penyebab utama gangguan kesehatan, termasuk kerusakan pada fungsi ginjal, umumnya tidak berasal secara langsung dari konsumsi minuman kemasan.

Kerusakan ginjal lebih sering dipicu oleh faktor keturunan, gangguan metabolisme, serta gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi makanan secara berlebihan dan minimnya aktivitas fisik.

Minuman kemasan hanya berperan sebagai faktor risiko tidak langsung apabila dikonsumsi secara berlebihan dan memicu kondisi seperti obesitas.

Baca Juga: 5 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Gula yang Perlu Diwaspadai

Ketua Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI, Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A, Subsp.Nefro(K), menjelaskan bahwa minuman berperasa yang telah memiliki izin edar dan pengawasan dari otoritas terkait pada dasarnya tergolong aman dan tidak menimbulkan gangguan ginjal secara langsung.

Menurutnya, dampak negatif terhadap ginjal baru mungkin terjadi apabila minuman tersebut dikonsumsi secara berlebihan hingga menimbulkan obesitas.

Ia menambahkan bahwa banyak kasus gangguan ginjal justru disebabkan oleh faktor keturunan yang mungkin sudah ada sejak masa kandungan.

Baca Juga: Dokter Harvard Bagikan Tips Awet Muda dengan Minum Air Lemon Rutin

Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi penyakit ginjal kronis.

Selain faktor genetik, gangguan ginjal juga bisa menjadi komplikasi dari penyakit metabolik lain seperti hipertensi dan diabetes, yang kini mulai banyak ditemukan pada anak-anak akibat meningkatnya kasus obesitas.

Dr. Eka juga menyampaikan bahwa konsumsi minuman manis dalam kemasan bisa menjadi masalah apabila produk tersebut terkontaminasi zat berbahaya.

Baca Juga: Waspadai Lima Gejala Hipertensi yang Sering Terasa di Dada dan Kepala

Namun, untuk membuktikan kaitan langsung antara kontaminasi tersebut dan gangguan ginjal, dibutuhkan data epidemiologis dalam skala besar, yang prosesnya tidak mudah dilakukan.