KALTENGLIMA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa sebanyak 11 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Selatan masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai hingga 1,5 meter.
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta pada Kamis, 30 Oktober sore hingga malam hari.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa hingga pukul 08.00 WIB, kondisi genangan masih tercatat di sejumlah titik tersebut.
Baca Juga: Perkuat Keterbukaan Informasi, Kadis Diskominfosandi Barut Hadiri Rakor PPID se-Kalteng
Dari total 11 RT yang terdampak, satu RT berada di Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter, lima RT di Kelurahan Duren Tiga dengan ketinggian air berkisar antara 40 hingga 150 sentimeter, serta lima RT lainnya di Kelurahan Jati Padang dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter.
Yohan mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, luapan Kali PHB, serta jebolnya Tanggul Baswedan.
BPBD juga mencatat sebanyak 10 warga masih mengungsi di Masjid Al Ridwan, Kelurahan Jati Padang. Selain banjir, hujan deras tersebut turut menyebabkan 10 pohon tumbang di beberapa wilayah, masing-masing satu di Jakarta Utara, dua di Jakarta Selatan, dan tujuh di Jakarta Timur.
Baca Juga: OJK Dorong Penghapusan Kredit Macet UMKM untuk Percepat Pemulihan Pembiayaan
Insiden ini menimbulkan kerusakan pada sejumlah fasilitas, seperti kabel udara, kendaraan, kios, pos warga, rambu jalan, atap sekolah, hingga kandang hewan.
Salah satu kejadian di Jalan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan, bahkan menyebabkan satu orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
Hujan deras juga berdampak pada kenaikan status tinggi muka air di beberapa pos pemantauan.
Baca Juga: Bareskrim Polri Musnahkan 2,1 Ton Narkotika di Cilegon
Pos Sunter Hulu tercatat berada pada level Waspada atau Siaga 3 pada pukul 16.00 WIB, sedangkan Pos Pesanggrahan mencapai status yang sama pada pukul 17.00 WIB.
Saat ini, BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel di lapangan untuk memantau kondisi genangan dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Upaya penyedotan air terus dilakukan untuk mempercepat surutnya genangan, sekaligus memastikan saluran air berfungsi dengan baik.
Artikel Terkait
KPK Akan Panggil Pihak yang Tahu Proyek Kereta Cepat Whoosh di Tahap Penyelidikan
Terbongkar! SPBU di Bogor hingga Sleman Rugikan Warga Rp6,2 Miliar
Usia Pensiun Guru Tetap, MK Tolak Uji Materi Perpanjangan hingga 65 Tahun
Kasus Korupsi CSR BI–OJK, KPK Panggil Legislator NasDem Rajiv di Polres Cirebon